Chiang Rai: Menjelajahi Jantung Thailand Utara
Terletak di utara Thailand, Chiang Rai adalah kota kecil yang penuh pesona. Anda pasti akan menyukai perpaduan unik antara lanskap alam yang menakjubkan, kuil-kuil ikonik, dan tradisi budaya yang mengakar kuat. Lebih sepi dibandingkan Chiang Mai, Chiang Rai menawarkan suasana yang tenang dan pengalaman otentik bagi siapa pun yang ingin menjelajahi permata Thailand Utara. Saya menginap di sana selama 4 hari 3 malam, dan berikut adalah sorotan dari perjalanan saya:
Kuil-kuil yang Wajib Dikunjungi di Chiang Rai
Chiang Rai terkenal akan kuil-kuilnya yang mengesankan, masing-masing dengan makna dan estetika yang unik:
Wat Rong Khun (Kuil Putih)
Sebuah mahakarya seni kontemporer, Kuil Putih adalah daya tarik yang wajib dikunjungi. Dirancang oleh seniman lokal Chalermchai Kositpipat, kuil ini menonjol dengan struktur putih bersih dan pahatan-pahatan yang dibuat dengan sangat detail. Setiap elemen melambangkan perjalanan menuju penyucian spiritual. Di dalamnya, terdapat lukisan dinding yang mengejutkan, memadukan ikonografi Buddhis dengan budaya pop.

Wat Rong Suea Ten (Blue Temple)
Dalam nuansa ornamen biru dan emas yang mencirikan kuil ini. Suasananya menenangkan, dan patung raksasa Buddha yang terpakai dengan ukuran dan keanggunannya. Kurang ramai dari Kuil Putih, juga memungkinkan untuk kunjungan yang lebih tenang.

Wat Phra Kaew
Kuil ini adalah tempat yang penuh sejarah, karena di sinilah Patung Buddha Zamrud yang terkenal pertama kali ditemukan, yang kini dipamerkan di Bangkok. Saat ini, sebuah replika patung tersebut disimpan di tempat suci utama.

Segitiga Emas dan Perbatasan dengan Laos dan Myanmar
Sekitar satu jam berkendara dari Chiang Rai, Segitiga Emas menandai pertemuan tiga negara: Thailand, Laos, dan Myanmar, di pertemuan Sungai Mekong. Dahulu terkenal karena perdagangan opium, kawasan ini kini menjadi daya tarik wisata yang memikat. Anda bisa mengunjungi Museum Opium untuk lebih memahami sejarah kompleks wilayah ini.
Jika Anda memiliki waktu lebih, cobalah menyusuri Sungai Mekong dengan perahu. Anda akan disuguhi pemandangan indah di sekelilingnya. Dan bagi yang ingin lebih menjelajah, Anda juga bisa menyeberang sebentar ke Laos dari pelabuhan terdekat.

Wat Phra That Pha Ngao
Wat Phra That Pha Ngao adalah kompleks Buddha yang megah di dekat Sungai Mekong, di Chiang Saen. Dikenal karena suasananya yang damai, kuil ini berada di puncak bukit dengan pemandangan panorama ke arah sungai dan pegunungan di sekitarnya. Kuil ini memiliki stupa kuno dan patung Buddha suci yang konon ditemukan di dalam batu. Pengunjung juga menikmati keindahan taman-tamannya dan ketenangan yang dipancarkannya, menjadikannya tempat ideal untuk meditasi atau penyegaran spiritual.
Sejarah Wat Phra That Pha Ngao
Kuil ini, yang sebelumnya dikenal sebagai Wat Sobkhame, awalnya terletak di tepi Sungai Mekong. Namun, banjir dan perubahan aliran sungai merusak kuil tersebut, sehingga para biksu memutuskan untuk memindahkannya lebih ke daratan. Saat mencari lokasi baru, mereka menemukan sebuah gua bernama Tham Pha Ngao, reruntuhan kuno, dan beberapa patung Buddha. Mereka secara khusus menemukan setengah patung Buddha, serta sebuah patung indah yang tersembunyi di balik dinding bata, yang ditemukan setelah salah satu biksu bermimpi. Menurut para arkeolog, patung ini diperkirakan berusia antara 700 hingga 1300 tahun.

Lebih tinggi bukit Anda dapat menikmati pemandangan panorama yang luar biasa dari Mekong, Laos dan Chiang Saen. Dan juga beberapa sensasi jika Anda memilih untuk berjalan di jalan kaca ditangguhkan beberapa lusin meter tinggi. Jika Anda cukup berani Anda dapat naik ke puncak bukit dengan mengambil tangga batu yang dihiasi dengan Naga.

Wat Tham Pla
Wat Tham Pla, yang juga dikenal sebagai Kuil Monyet, mendapatkan namanya dari gua utama (Tham Pla) yang dikelilingi taman hijau rimbun dan dihuni oleh monyet-monyet ekor panjang yang berkeliaran bebas. Pengunjung dapat menjelajahi gua yang di dalamnya terdapat patung Buddha, serta mengagumi ikan-ikan suci yang berenang di kolam-kolam sekitar. Suasana yang tenang dan kehadiran para monyet menciptakan pengalaman yang sekaligus spiritual dan menyenangkan. Terletak dekat Mae Sai, Wat Tham Pla menjadi persinggahan populer bagi para pelancong yang mencari perpaduan antara alam dan budaya.

Perkebunan Teh
Choui Fong Tea Plantation adalah persinggahan yang tenang bagi para pecinta teh dan alam. Terletak di perbukitan hijau yang subur, perkebunan ini telah memproduksi beberapa teh terbaik Thailand—termasuk teh hijau, teh oolong, dan teh hitam—sejak tahun 1977. Anda dapat berjalan-jalan di antara barisan tanaman teh yang tertata rapi, mencicipi teh segar di kafe yang tersedia di lokasi, dan menikmati pemandangan panorama perbukitan di sekitarnya.

Keajaiban Alam di Sekitar Chiang Rai
Pegunungan dan perbukitan di sekitar Chiang Rai menawarkan banyak aktivitas luar ruangan. Berikut beberapa tempat yang wajib Anda jelajahi:
Taman Nasional Doi Tung
Taman ini terkenal dengan Taman Botani Mae Fah Luang, taman bunga yang luas dan indah yang terletak di atas perbukitan. Vila Kerajaan Doi Tung, bekas kediaman Ibu Suri (Princess Mother), juga terbuka untuk umum dan memberikan wawasan tentang komitmen keluarga kerajaan terhadap reboisasi.
Puncak Phu Chi Fa
Terletak sekitar dua jam berkendara dari Chiang Rai, puncak ini menawarkan pemandangan spektakuler berupa lautan awan saat matahari terbit. Tempat ini populer di kalangan pendaki dan fotografer karena pemandangannya yang menakjubkan ke arah lembah Laos.
Air Terjun Khun Korn
Berjarak sekitar 30 km dari Chiang Rai, air terjun ini merupakan yang tertinggi di wilayah tersebut, dengan ketinggian mencapai 70 meter. Untuk mencapainya, Anda perlu berjalan kaki sekitar 1,5 km melalui hutan, menuju tempat yang menyegarkan ini.

Budaya Suku Minoritas
Chiang Rai adalah tempat yang tepat untuk mengenal suku-suku pegunungan seperti Akha, Lahu, dan Karen. Anda dapat mengunjungi desa-desa tradisional untuk mempelajari gaya hidup dan kebiasaan mereka. Namun, disarankan untuk memilih tur yang bersifat etis, guna mendukung pembangunan lokal sekaligus menghormati budaya masyarakat setempat.
Doi Mae Salong, sebuah daerah pegunungan yang dulunya dihuni oleh komunitas Tionghoa, juga patut dikunjungi. Di sini Anda akan menemukan perkebunan teh dan dapat mencicipi teh oolong segar sambil mengagumi lanskap terasering yang indah.

Nikmati Kekayaan Kuliner Lokal
Masakan Chiang Rai mencerminkan cita rasa khas Thailand Utara, dengan pengaruh dari Burma dan Tiongkok. Berikut beberapa hidangan yang wajib Anda coba:
- Khao Soi: Kari mi dengan santan, biasanya disajikan dengan ayam atau daging sapi.
- Sai Ua: Sosis pedas khas utara yang dibuat dengan campuran rempah-rempah aromatik.
- Nam Prik Ong: Saus berbahan dasar tomat dan daging cincang, disajikan bersama sayuran segar.
Jangan lewatkan juga Pasar Malam Chiang Rai, tempat sempurna untuk mencicipi berbagai jajanan kaki lima dan membeli kerajinan tangan sebagai oleh-oleh.

Informasi praktis
Bagaimana cara menuju Chiang Rai?
Chiang Rai dapat diakses dengan pesawat dari Bangkok, dengan beberapa penerbangan setiap hari. Anda juga bisa naik bus dari Chiang Mai, dengan waktu tempuh sekitar 3 hingga 4 jam perjalanan.

Kapan Waktu Terbaik untuk Mengunjungi Chiang Rai?
Waktu terbaik untuk berkunjung adalah antara bulan November hingga Februari, saat cuaca sejuk dan kering. Selama musim hujan (Mei hingga Oktober), lanskap terlihat hijau dan subur, namun beberapa aktivitas mungkin terbatas. Sebagai contoh, terjadi banjir besar pada bulan September 2024 dengan kenaikan air Sungai Kok yang sangat dramatis.
Tempat Menginap di Chiang Rai
1000 Stars
Jika Anda penggemar glamping, saya sangat merekomendasikan menginap di 1000 Stars. Tempat ini sangat tenang dan terletak di tepi danau. Awalnya merupakan sebuah kafe dengan dekorasi yang sangat rapi dan bahkan sedikit kitsch! Pemiliknya kemudian membangun 4 gelembung transparan di tepi danau. Tempat ini sangat tenang dan nyaman. Sebagai contoh, Anda bisa bersantai di bathtub di tepi danau!

Le Méridien
Lebih mewah, Le Méridien adalah salah satu dari 3 hotel terbaik untuk menginap di Chiang Rai. Untuk harga yang agak terjangkau dibandingkan dengan harga hotel setara di Bangkok atau bahkan lebih banyak di ibukota Eropa. Kamar yang sangat nyaman, kolam renang di 3 tingkat dan pohon megah yang sangat besar di tepi Sungai Kok. Sangat menyenangkan

Dimana makan di Chiang Rai?
Untuk makan siang atau makan malam di Chiang Rai, jangan lewatkan restoran Barrab. Pemilik berbicara bahasa Inggris yang sangat baik dan akan menjelaskan secara rinci semua hidangan kecil yang dia melayani di restorannya. Kebanyakan spesialisasi dari Thailand utara. Beberapa hidangan dapat dilayani dalam porsi yang lebih kecil (untuk dapat mencicipi lebih). Dan beberapa dalam versi yang kurang pedas. Sitemap
